Happy Cat Kaoani

Sabtu, 22 Maret 2014

SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM)

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang tiga masalah pokok, yaitu: 1) Bagaimana hubungan antara strata sosial dengan kepemimpinan dalam masyarakat Balanipa?, 2) Bagaimana mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat Balanipa?, dan 3) Bagaimana perspektif siyasah syar’iyyah terhadap strata sosial dalam masyarakat Balanipa?
Penelitian ini bersifat penelitian hukum empiris, sebab penelitian ini menitik-beratkan pada data primer atau dasar, yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama melalui penelitian lapangan. Teknik penelitian yaitu; merumuskan masalah, kerangka berpikir, mengajukan hipotesis, pengujian hipotesis, dan menarik kesimpulan. Dalam skripsi ini, yang menjadi populasi target adalah seluruh warga desa yang ada di wilayah Kecamatan Balanipa, dan populasi terjangkau adalah tokoh masyarakat tiap desa yang ada di wilayah Kecamatan Balanipa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi (gabungan). Sedangkan metode pengolahan data dalam skripsi ini yaitu editing data dan koding data. Secara umum, dalam analisis data, komponen-komponen yang wajib ada yaitu: pengumpulan data, sajian data, dan kesimpulan akhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara strata sosial masyarakat Balanipa dengan kepemimpinan sangat erat kaitannya dalam masyarakat. Meskipun dalam pesan to dzilaling dikatakan bahwa pemimpin tidak harus dari kalangan arajang, tetapi masyarakat masih saja merasa risih jika mendengar seseorang yang bukan turunan arajang ingin menjadi pemimpin di suatu wilayah. Adapun mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat Balanipa pada dasarnya dilihat dari segi keturunan (ascribed status), namun perlahan-lahan budaya ini terkikis sehingga masyarakat kemudian menilai seseorang dari kekayaan harta yang mereka miliki. Sedangkan perspektif siyasah syar'iyyah terhadap strata sosial dalam masyarakat Balanipa yaitu siapapun yang memiliki kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin, maka ia layak dipilih----tanpa memandang ras dan dari turunan mana ia berasal.
Implikasi terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat Balanipa----melalui ulama (pukkali) dan tokoh masyarakat----perlu dijelaskan lebih mendalam terkait kriteria pemimpin dengan melakukan pendekatan Alquran, hadis, dan petuah-petuah Mandar; dan 2) Strata sosial dalam masyarakat Balanipa tidak harus dihilangkan, tetapi dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari sebagai nilai khas dari budaya Mandar pada umumnya.

Klik link berikut di sini.